All is about my experience | Linux

Like Us

04 May 2017

Membuat Program "Hello World" Dengan Vala



Oke, sesuai janji saya sebelumnya di artikel kali ini kita akan belajar membuat program "hello world" dengan menggunakan bahasa pemrogramman Vala dan tentunya Builder sebagai IDE nya.

Belum tau apa itu Vala?

Ahkk. ketahuan dah, pasti kamu gak nonton "The Conjuring". nonton dulu gih, nanti kalau udah nonton balik lagi kesini. ( readers: lu mau gua ketok pake palu? ) eehh.. ampun mbah..

Menurut wikipedia
Vala is an object-oriented programming language with a self-hosting compiler that generates C code and uses the GObject system. [...]
Nahas, saya gak bisa bahasa inggris jadi gak bisa nerjemahin.. #sad
Intinya Vala adalah sebuah bahasa pemrogramman yang menghasilkan kode C sebagai hasil dari kompilasi kode vala itu sendiri.

Dan secara tidak langsung meskipun developer menulis programnya dengan Vala, program tersebut bisa dibilang sebagai program yang ditulis dengan C. karena memang kode Vala tersebut di compile menjadi C, dan kemudian di compile lagi menjadi binnary sebagai C. dan bukan sebagai Vala.

Udah mengerti? Sekarang mari kita buat program "hello world"


Buka Builder dan buat project baru. Disesuaikan seperti pada screenshot
Sebagai contoh saya menggunakan nama "Hello" sebagai nama dari project.
Project Location adalah tempat dimana nantinya kode kamu disimpan, silahkan sesuaikan sendiri.

Language, disana terdapat empat opsi C, C++, Python, dan Vala. pilih Vala.
Pada contoh saya menggunakan GPLv3+ sebagai lisensi dari project yang akan dibuat.

Template, pilih GNOME Application . memudahkan untuk konfigurasi awal. klik "Create" ( Pojok kanan atas )


Saya rasa screenshot diatas sudah cukup jelas.
Sekarang perhatikan bagian direktori project ( blok paling kiri ), sebagai default disana terdapat 4 folder. data, m4, po dan src.

Lalu apa tujuan dari folder-folder ini?

data: biasanya digunakan untuk menyimpan data seperti Ui, font, config, icon. dan semacamnya
m4: disini file-file library Autotools
po: ini biasanya digunakan untuk menyimpan source terjemahan. misal applikasi yang dibuat tersedia dalam beberapa bahasa
src: disinilah source code program kamu disimpan

Coba kita double klik folder "src" dan tarraaaaa.. ada dua file disana "main.vala" dan "Makefile.am"
Nah, "Makefile.am" adalah dimana kamu konfigurasi Autotools. dan "Main.vala" adalah dimana program kamu ditulis.

Double klik lagi "main.vala" untuk membukanya. project akan secara otomatis di build


Oke. mari kita lihat isi dari "main.vala" kurang lebih isinya seperti kode berikut


using Gtk;

int main (string[] args) {
    Gtk.init (ref args);

    var window = new Window ();
    window.title = "hello";
    window.set_default_size (200, 200);
    window.destroy.connect (Gtk.main_quit);

    /* You can add GTK+ widgets to your window here.
     * See https://developer.gnome.org/ for help.
     */

    window.show_all ();

    Gtk.main ();
    return 0;
}

Jika kamu jalankan programnya maka akan menghasilkan window kosong/blank ukuran 200x200 dengan title "hello". Coba tekan CTRL+F5 untuk menjalankan program

hapus kode tersebut dan ganti dengan


using Gtk;

int main (string[] args) {
    //Memulai Gtk
    Gtk.init (ref args);

    //Buat objek window baru
    var window = new Window ();

    //Tentukan title dari window baru
    window.title = "Hello World";

    //Set ukuran window baru
    window.set_default_size (250, 250);

    //Event ketika aplikasi ditutup, data akan dibuang dari RAM
    //Maksudnya adalah mematikan total aplikasi
    //Banyak aplikasi yang ketika ditutup tapi sebenarnya masih aktif di background
    //Dan menjadi beban pada RAM
    window.destroy.connect (Gtk.main_quit);

    //Buat objek label baru
    var label = new Label("Selamat Datang!!");

    //Tambahkan label ke window yang telah dibuat
    window.add (label);

    //Tampilkan window
    window.show_all ();

    //Aplikasi berjalan
    Gtk.main ();
    return 0;
}

Jalankan aplikasi dengan menekan tombol CTRL+F5

Tinggalkan pertanyaan dikolom komentar